3 Okt 2014

Meski saya konsultan Oriflame, Saya Tetap Orang dan Cinta Indonesia :)

Ini hanyalah analisa saya sbg ibu rumah tangga yang mungkin wawasannya tidak seluas teman-teman semua ya, jadi kalau ada salah kata atau penyampaiannya kurang bagus, mohon maaf yaa :)



-------------



Pekerjaan saya saat ini adalah konsultan Oriflame.

Oriflame itu produk dari Swedia, dengan 5 pabrik yang tersebar di seluruh dunia, sehingga kemudian disebut "produk impor" :)



Terus, ada beberapa org yang bertanya ke saya "kenapa pekerjaan kamu memasarkan produk dari negara lain, bukannya produk dalam negeri?", beberapa teman yang saya ajak bergabung pun ada yang menolak dengan bilang "aku nggak suka produk impor, aku lebih cinta produk Indonesia..."ada produk indonesia yang lebih bisa kita kembangkan sesuai syariat islam.



Kalau saya yang dijawab seperti itu ya saya senyum aja, tapi mungkin teman-teman yang baru memulai bisnis Oriflame kemudian dijawab spt itu jadi bingung gimana menjawabnya ya?:D



Kalo saya sih, alhamdulillah gak suka mikir ribet, jadi semua hal berusaha saya cerna sesederhana mungkin. Gak bisa juga mikir ribet2, hehehe, nggak ngerti hukum ekonomi dll....



Begini.



Saya bekerja sebagai konsultan Oriflame, member Oriflame.

Saya mandi dan pake make up nya Oriflame (ada juga teman2 saya dengan posisi tinggi, tapi karena nggak dandan ya nggak pake make up hehehehe, ya gapapa, biasanya mereka fokusnya di produk Skin Care atau toilettries atau Nutrishake, gak masalah karena ada 700 lebih varian produk).

Odol dan sabun saya di kamar mandi saya merk nya Orilfame.

Meja make up di kamar saya isi make up nya juga Oriflame.

Produk impor dari Swedia.



saya make produk oriflame krn produknya halal, produknya aman dan selama ini saya dan keluarga nyaman memakainya. itu poin utamanya.



Apakah lalu saya tidak cinta produk dalam negeri?hehhehe...saya itu orang indonesia..dan apapun yg terjadi saya tetap cinta sama Indonesia. wong saya dilahirkan, dibesarkan dan mencari rejeki juga di tanah ini je:D



tapi...Saya menerima penghasilan tiap bulan dari Oriflame loh.

Dari penghasilan tersebut, uangnya sy pakai buat belanja sehari-hari saya . buat beli TEMPE, TAHU, IKAN yang ditangkap oleh nelayan Indonesia, beras CIANJUR, ONCOM, peyek, dll yang semuanya dari petani Indonesia.

Saya belanja di pasar Lodoyo untuk kebutuhan lauk pauk sehari-hari keluarga saya, hehehe...

kadang juga di penjual sayur yang sering mangkal di pertigaan rumah kalo pagi setelah subuh.itupun si ibu penjual sayur tiap hari kena charge bayar pajak loh dipasar. dan pajak itu juga utk diserahkan ke pemerintah daerah yg ada di Indonesia :D





Buat sekolah anak, anak saya sekolah diajarin oleh guru-guru berwarganegara Indonesia... :)

Zhaaqi anak saya kalo bawa bekal makanan juga makanan dari rumah yang belanja dari pasar tadi, meski kadang juga bawa roti buatan pabrik asli Indonesia.



Tiap bulan ada potongan pajak. Potongan pajak dari penghasilan saya itu juga masuk ke negara. Sama negara dipakai apa nggak tau, hehehe, yang penting kewajiban saya taat bayar pajak.



Buat saya (buat saya ya maaf kalau beda pendapat, beda ya gapapa, saling menghargai saja), cinta Indonesia tidak harus 100% menggunakan produk Indonesia, tidak hanya dipatok ITU SAJA tolak ukurnya, ya harus melihatnya lebih luas.



Kalaulah harus seperti itu, susah sekali pelaksanaannya, mohon maaf coba lihat yang sedang kita pegang sekarang, yaitu GADGET.

Siapa yang bikin? Negara mana? Orang mana?

Mobil yang kita kendarai, buatan mana?

Kerja di kantor, siapa pemilik sahamnya?

Internet? Siapa yang menciptakan?



Tapi ketika gadget, mobil, keberadaan kita di kantor, internet, bisa menghasilkan sesuatu yang bisa memperkuat ekonomi keluarga, akhirnya kuat ekonomi dari rumah, mengurangi pengangguran, mengurangi beban negara, itu juga BUAT SAYA namanya CINTA INDONESIA.



Anak-anak bisa sekolah di sekolah yang baik, ibu-ibu rumah tangga bisa berkarya dari rumah dan menghasilkan, suami bekerja dengan tenang, sempat punya waktu buat keluarga, itu juga cinta Indonesia bukan?

karena negara indonesia pasti akan damai, ekonominya baik..karena masayarakat terkecil di negara yaitu keluarga , sudah terbentuk harmonis berkat keberdayaan tadi





Kalau kita terlalu berpikir sempit ya malah nggak akan kemana-mana, ini tidak boleh itu tidak boleh, hanya karena tidak bisa melihat lebih luas.



Ih kejauhan banget ya saya mikirnya, wkwkwkw....

Tapi ya kadang-kadang lihatlah dari sudut pandang yang berbeda.



Membeli produk tertentu karna produksi dalam negeri, beliiii pokoknya beli, karena itu produk dalam negeri jadi kita mesti suka banget, tanpa bisa menghasilkan, juga jadinya konsumtif saja.



sekarag coba hitung, Berapa kontribusi kita kalau hanya bisa sebagai pembeli?



Kalo buat saya ya lebih baik menghasilkan, lebih baik menjemput peluang, walaupun itu produk impor, kemudian gunakan hasilnya, penghasilan tiap bulan itu, untuk mencintai produk Indonesia yang lainnya. Toh juga memasarkan produk impor tidak semua produk yang saya pakai produk Oriflame karna kebutuhan hidup ya gak hanya sabun, shampo atau make up aja bukan??

Masih banyak koq kebutuhan lain yang bisa kita pilih untuk kita cukupi dari produk dalam negeri sendiri.



Ikan asin, enak.

Sambel terasi, juga enak.

nasi pecel blitar, ayoookkkkk...

Hehehe....

Udah nggak usah dibuat susah ya.

Saya sendiri malah berterimakasih, ada orang luar negeri, yang menciptakan peluang seperti ini. Ada foundernya d'BCN yang mempermudah saya bekerja kapan saja dan dari mana saja. Gak hanya dilihat dari ASAL PRODUKnya saja, tapi bermanfaat buat diri sendiri, buat orang lain, menciptakan lapangan kerja, ya ayo aja....





Semuanya saling terkait, tinggal kita pintar-pintar saja memilih.



dan yang namanya pilihan itu pasti ada konsekuensinya bukan??



Sekian, terima kasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar